Hidup ini adalah pilihan. Hanya saja setiap pilihan pasti ada konsekuensinya. Tidak sembarangan harus dipikirkan dengan pikiran yang jernih dan logika yang masuk akal. Jangan sampai salah memilih, karena akibat dari pilihan yang salah juga akan sangat menakutkan. Namun, pilihanya benar, maka hasilnya akan sangat membahagiakan.
Nah, saat cinta menghampirimu, sebaiknya juga segera memilih. Apakah kamu akan merespon cinta iru datang, ataukah justru sebaliknya kamu memiih tidak menanggapinya dan menunggu saat yang tepat untuk menyemainya. Pilihanya cukup sederhana, take it or leave it.
Meskipun tentu saja hal ini sangat sulit. Karena sapaan cinta begitu syahdu. Ia akan melenakan kamu dan membuai hatimu. ia akan membuat kamu merasa disayangi, merasa diperhatikan dan merasa selalu dalam kondisi kebahagiaan luar biasa.
Tatkala engkau sedang merasakan getaranya, ia akan menggema dalam sanubari hati yang menyahutmu berkali-kali. Terbayang bayang akan wajah si dia yang telah mengusik hatimu. Gelisah tak beujung, dan penantian itu selalu akan menuntutmu. Menuntut untuk tahu kabar dia, menuntut untuk selalu mendegar suaranya, membayangkan wajahnya dan lain sebagainya.
Di saat irulah kamu harus segera tersadar bahwa itu bukan pilihan yang baik. Konsentrasimu bukan untuk itu. Bukan pula kursus sayang-sayangan dengan lelaki bukan muhrim yang kamu anggap kekasihmu.
segeralah untuk memilih membungkam perasaanmu. Menidurkanya sesaat dan kembali menatap masa depanmu yang indah. Lenakan semu bayang tentang dia, dan berharaplah pada kasih sayang Allah yang zMaha Luas Muar Biasa.
Tetapi sayangnya, sebagian besar anak muda tidak mau memilih pilihan yang kedua. Jusru malah dia memilih melanjutkan pilihan pertama dengan menaggapi cinta yang ada. Mereka kemudian membingkai perasaan yang ada dengan kesemuan yang mereka bangun sendiri. Istana cinta yang bisa saja rapuh ditelan bumi, atau bahakan kalah ditekuk oleh dahsyatnya api yang menyala-nyala.
Nah, saat cinta menghampirimu, sebaiknya juga segera memilih. Apakah kamu akan merespon cinta iru datang, ataukah justru sebaliknya kamu memiih tidak menanggapinya dan menunggu saat yang tepat untuk menyemainya. Pilihanya cukup sederhana, take it or leave it.
Meskipun tentu saja hal ini sangat sulit. Karena sapaan cinta begitu syahdu. Ia akan melenakan kamu dan membuai hatimu. ia akan membuat kamu merasa disayangi, merasa diperhatikan dan merasa selalu dalam kondisi kebahagiaan luar biasa.
Tatkala engkau sedang merasakan getaranya, ia akan menggema dalam sanubari hati yang menyahutmu berkali-kali. Terbayang bayang akan wajah si dia yang telah mengusik hatimu. Gelisah tak beujung, dan penantian itu selalu akan menuntutmu. Menuntut untuk tahu kabar dia, menuntut untuk selalu mendegar suaranya, membayangkan wajahnya dan lain sebagainya.
Di saat irulah kamu harus segera tersadar bahwa itu bukan pilihan yang baik. Konsentrasimu bukan untuk itu. Bukan pula kursus sayang-sayangan dengan lelaki bukan muhrim yang kamu anggap kekasihmu.
segeralah untuk memilih membungkam perasaanmu. Menidurkanya sesaat dan kembali menatap masa depanmu yang indah. Lenakan semu bayang tentang dia, dan berharaplah pada kasih sayang Allah yang zMaha Luas Muar Biasa.
Tetapi sayangnya, sebagian besar anak muda tidak mau memilih pilihan yang kedua. Jusru malah dia memilih melanjutkan pilihan pertama dengan menaggapi cinta yang ada. Mereka kemudian membingkai perasaan yang ada dengan kesemuan yang mereka bangun sendiri. Istana cinta yang bisa saja rapuh ditelan bumi, atau bahakan kalah ditekuk oleh dahsyatnya api yang menyala-nyala.
